YESUS MATI UNTUK BANGKIT LAGI
![]() |
| Picture: Joyce |
Kisah sengsara dan kematian Yesus Kristus, menjadi sebuah contoh dan wakil dari semua orang yang menderita, yang dibuang, yang dicabut hak waris dan hak asasinya, mereka yang ditolak di kalangan manusia, dan yang hak hidup serta harkat-martabatnya diinjak-injak oleh mereka yang merasa lebih berkuasa.
Umat kristiani sedunia mengenang dan merenungkan hari ini sebagai "Jalan Salib" dengan langkah Yesus yang tertatih-tatih menuju ke Bukit Golgota. Di bahu-Nya, salib kian berat. Yesus jatuh sampai tiga kali sembari dicambuk. Mahkota duri di kepala melumurkan darah di sekujur tubuh. Drama penyaliban diwarnai berbagai bentuk penghinaan. Pada akhirnya, dari bibir-Nya terucap kata, ”Sudah selesai.”
Tuhan Yesus dijerumuskan ke dalam sebuah titik kejatuhan paling dalam, di mana setiap naluri kemanusiaan akan pasti segera bangkit melawan. Akan tetapi, Yesus menerima semuanya dengan tabah dan ikhlas karena cinta-Nya akan misi kebenaran yang Dia bawa ke dalam dunia.
Kematian Yesus pada Jumat Agung hingga kebangkitan-Nya, dunia seperti senyap. Tradisi kristiani menamakan "masa hening".
Ibarat benih, Yesus disemayamkan di dalam perut bumi agar tumbuh tunas-tunas kehidupan baru. Dia mati untuk bangkit lagi dan menganugerahkan pengharapan luar biasa serta menunjukkan jalan menuju kebangkitan.
Tuhan berjanji untuk selalu bersama dengan umat-Nya. Dia selalu bisa mengubah drama Jumat Agung di Golgota yang gersang menjadi taman kebangkitan Minggu Paskah penuh kuntum bunga kehidupan baru. Dia mengubah keheningan ke dalam musik dan tarian pembebasan.
Di dalam terang harapan ini, umat kristiani merenungkan misteri Jumat Agung, Yesus Kristus sekaligus situasi ”ketersaliban” manusia di masa berat ini. Mengenang kesengsaraan Yesus Kristus membuat beban tanggungan derita menjadi ringan, karena Tuhan telah rela turun untuk menanggung beban salib umat manusia, kini dan di sini. Ketika Dia menanggung beban salib bersama manusia, maka sukacita Paskah sudah dekat.
Selamat merayakan Jumat Agung

Komentar
Posting Komentar
Dukung blog ini dengan sematkan usul dan saran, serta masukan yang positif untuk membangun blog ini kedepannya dengan lebih baik.
Terima kasih